Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Perjalanan Lemak di Tubuh


Lemak masuk ke dalam tubuh. Di kerongkongan lemak hanya lewat saja. Di lambung juga tidak mengalami  proses pencernaan, tetapi disini terdapat asam HCl yang berfungsi untuk membunuh penyakit. Setelah itu, lemak menuju usus halus. Disini ada dua saluran, ke kantong empedu dan pankreas. Sedangkan lemak itu sendiri merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin sehingga kantong empedu mengeluarkan cairan empedu ke duodenum. Cairan empedu tersebut berguna untuk mengemulsikan lemak.
Lalu di pankreas ada enzim pankreas seperti amilase, lipase,tripsin. Nah, enzim lipase inilah yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Lemak menuju usus penyerapan (illeum). Disini terdapat vili untuk menyerap zat makanan. Lalu asam lemak dan gliserol tadi diangkut pembuluh kil, yakni pembuluh limfe atau getah bening. Selanjutnya disimpan dalam tulang selangka kiri dan tulang dada kiri berupa lemak.
Jika dibutuhkan, lemak dialirkan ke hati untuk diubah menjadi asam lemak dan gliserol agar bisa diserap tubuh. Dan diubah menjadi energi  dalam bentuk ATP.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

inseminasi buatan VS fertilisasi in vitro pada hewan ternak

Intinya pada inseminasi buatan pembuahan tetap dilakukan di dalam tubuh induk betina sedangkan fertilisasi invitro di luar tubuh induk betina.

1) Inseminasi Buatan

Salah satu teknik yang dikembangkan adalah inseminasi buatan. Inseminasi buatan adalah suatu cara untuk memasukkan mani (sperma atau semen) dari ternak jantan ke alat kelamin ternak betina. Sebelumnya, semen yang didapat dari ternak jantan dicairkan dan diproses terlebih dahulu. Untuk memasukkan semen ke dalam alat kelamin ternak betina menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun. Tujuan dilakukannya inseminasi buatan adalah untuk meningkatkan angka kelahiran ternak yang umumnya bergantung musim kawin. Dengan demikian, jarak kelahiran ternak dapat diatur. Selain itu, dengan adanya inseminasi buatan dapat memperbaiki kualitas ternak, mengoptimalkan penggunaan bibit unggul, dan mencegah penularan atau penyebaran penyakit ternak.

2) Fertilisasi Invitro

Kebutuhan manusia akan produk ternak semakin meningkat. Contohnya, kebutuhan masyarakat terhadap daging dan susu sapi. Hal tersebut ditandai oleh  pemerintah yang masih mengimpor daging dan susu sapi. Teknik perbanyakan ternak yang unggul mulai dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain dengan teknik inseminasi buatan, perbanyakan ternak unggul dapat dilakukan dengan fertilisasi in vitro. Pada fertilisasi in vitro, embrio dapat dihasilkan di luar uterus induk betina. Sifat dan jumlah embrio dapat diatur. Setelah embrio terbentuk, kemudian embrio tersebut ditanam (diimplantasikan) dalam uterus milik betina dari spesies yang sama untuk membantu mempercepat peningkatan populasi ternak yang unggul. Embrio sebelum diimplantasikan dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair bersuhu –196°C.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS